Penyesalan L
Mengalun desiran ombak yang turut memandang
Menaikkan lalu menurunkan asa yang bergelombang
Aliran arus mengajakku terus berjalan
Walau lelah aku paksakan untuk tegar dalam perihnya cobaan
Aku genggam
butiran pasir yang hitam
Di atas, langit setia memandang
Terang cahaya menyilaukan mata yang
telanjang
Kuraih karang pengukur mata terpejam
Aku hanyalah sebutir debu di jalanan
Terbang dan jatuh di dahan dan dedaunan
Aku hanyalah sebutir pasir di tepian pantai
Diam dan berlari di sapu sang angin teratai
Kuketuk-ketuk hati
yang cacat
Memohon sadarkan dari
kesendirian
Garis hitam
menghalangiku berjalan
Meminta bukti dari
ikatan yang tersayat
Merapuh harapan
bunga tak lagi mekar
Tersisakan hanyalah penyesalan
sebuah arahan terlupakan
Aku kecil
diantara kalian
Diantara
misteri hidup yang tak terpecahkan
Aku lemah, angkuhku tak pernah pantas dan tak berdaya
sombongku tak kan bermakna.
Kali ini, waktu terasa terhenti
Aku kembali
meminta sebuah kesempatan
Mencari sebongkah asa dalam pengharapan
Aku tidak ingin melihat ku seorang diri
Walau aku
tak mampu mencintai diriku
Aku yakin
dengan setetes harapan ku
Aku mampu
menegarkan diri ini.
By : Nur Afifah Harahap
(mengarang bebas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar